Photobucket

Monday, April 16, 2007

Thomas McElwain, Tentang Islam

Thomas McElwain adalah seorang doktor filsafat, dosen, dan pujangga. Ia mengajar di University of Turku di Finlandia dan menjadi staf pada Departement of Comparative Religion, sebagai dosen, di University of Stockholm sejak 1982. McElwain sangat fasih dalam banyak bahasa, termasuk Ibrani biblikal dan Arab, dan salah satu dari sedikit penutur Bahasa Mingo (pedalaman West Virginia, AS) yang masih tersisa.

Berikut ini adalah pandangan beliau tentang Shalat dan Haji, yang dicuplik dari bukunya, The London Lectures, terbitan Citra, tahun 2006. Analisisnya lumayan menarik, walaupun secara keseluruhan, sesungguhnya buku ini mengulas Islam dengan sudut pandang Syiah (:-p).

Umat Islam secara khusus dikenal karena shalat harian mereka dengan bersujud. Oleh karena itu, Al Quran berfirman :
Katakanlah, "Sesungguhnya shalatku dan pengorbananku dan hidupku serta matiku (semua hanya) untuk Allah, Tuhan seluruh alam." (QS Al An'am : 162)

Sebenarnya shalat di dalam Islam justru dideskripsikan secara lebih baik (lengkap ? - aku) dalam Alkitab ketimbang Al Quran. Setiap waktu dan gerakan shalat Islam dengan bersujud disebutkan di dalam Alkitab. Hampir setiap kalimat yang umum dari shalat ditemukan di dalam Mazmur-mazmur Daud. Inilah keganjilan bahwa realitasnya Muslim mengikuti Alkitab begitu detail dalam shalat mereka sementara umat Kristiani dan Yahudi malah mengembangkan praktik-praktik sembahyang yang ekstra-biblikal. Namun demikian, tentu saja Kristen dan Yahudi mengklaim bahwa dasar praktik ibadah mereka bersumber dari Alkitab, sedangkan Muslim tidak. Muslim mendasarkan praktik ibadah mereka atas Al-Quran dan Hadis. Jika ada sesuatu yang dapat dikatakan tentang manusia, maka itu adalah bahwa kita irasional.

Contoh Yesus ketika berdoa dengan bersujud disebutkan di dalam Matius 26:39 :
And he went a little farther, and fell on his face, and prayed.

Berdoa (shalat) pada waktu-waktu tertentu disebutkan dalam Psalms (Mazmur) 32:6 :
For this shall every one that is godly pray unto thee in a time when thou mayest be found.

Juga dalam Mazmur 69:13 :
But as for me, my prayer is unto thee, O LORD, in an acceptable time.

Seruan Allahu Akbar (dan juga beberapa bagian dari Surah Al Fatihah - peny) disebut sebagai bagian dalam berdoa (shalat) di dalam Mazmur 35:27; 18:5,6; 30:8; 34:3; dan 55:16. Berdiri, membungkuk, berlutut, dan bersujud adalah gerakan sembahyang di dalam Mazmur. Sembahyang dengan menghadap ke arah rumah Allah juga diperintahkan di dalam Mazmur 5:7 :
But as for me, I will come into thy house in the multitude of thy mercy: and in thy fear will I worship toward thy holy temple.

Shalat Muslim membawa pelakunya ke surga itu sendiri. Ketika saya mulai berdialog dengan Muslim, satu hal yang pertama kali dikatakan kepada saya adalah, "Seandainya mengetahui betapa nikmatnya shalat dengan bersujud, Anda akan berjuang memperolehnya dari kami." Ucapan itu seluruhnya benar.

... lompat ...

Diwajibkan atas setiap Muslim untuk pergi ke rumah Tuhan di Mekkah sedikitnya sekali seumur hidup jika memungkinkan. Al Quran mengatakan :
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh (QS Al Hajj:27).

Ziarah ke Yerusalem sering disebut di dalam Injil dalam kaitannya dengan Yesus as. Namun Yesus as menubuatkan di dalam John (Yohanes) 4:21 bahwa saatnya akan tiba ketika :
when ye shall neither in this mountain, nor yet at Jerusalem, worship the Father [bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem].

Muslim percaya bahwa ziarah ke Mekkah adalah menengok kembali pengalaman Ibrahim as - yang membangun kembali rumah Tuhan di sana - ketika menjadikannya sebagai sebuah tempat suci yang berlanjut hingga masa kita. Pada awal kenabiannya, Muhammad saw melanjutkan arah shalat dengan menghadap Yerusalem. Namun, tidak lama kemudian nubuat Yesus as pun ditunaikan, dan Mekkah, bukan lagi bukit Gerizim atau Yerusalem, menjadi tempat sebenarnya untuk berziarah (berhaji) dan arah yang benar untuk shalat.

Kunjungi penerbit : www.penerbitcitra.com

No comments: