Photobucket

Wednesday, March 21, 2007

Pesan Simbolik Yahudi di AS

Salah satu aplikasi Google yang saya suka adalah Google Earth, semacam viewer foto udara dari hampir seluruh kota dan wilayah di seluruh permukaan bumi. Bahkan genteng rumah ortu-ku di desa juga terlihat dengan jelas di situ. Ketika awal-awal tahu adanya aplikasi ini, saya menikmati sekali petualangan foto udara ini, kota demi kota kujelajahi.

Kota di Amerika yang betul-betul kucermati adalah Washington DC, di mana di situ terdapat Gedung Putih, Gedung Parlemen, dan Monumen Washington. Di beberapa buku masuniah --hal ihwal freemason, yahudi, & zionis -- dikatakan bahwa di lokasi tersebut memang sarat dengan simbol-simbol yahudi, salah satunya seperti yang disampaikan oleh Toto Tasmara dalam bukunya Dajal & Simbol Setan (GIP, 1999) berikut ini :

Kaum Freemason merasa yakin bahwa pendirian beberapa monumen dan gedung di Amerika merupakan simbol dari kekuatan kerajaan mereka. Setiap titik antara satu gedung ke gedung yang lain membentuk simbol-simbol magis yang memberika kekutan keyakinan kepada para anggota mason bahwa Amerika adalah” kerajaan” bagi kaum mason. Bila ditarik sebuah garis dari Gedung Putih, Jefferson Memorial, Washington Monumen dan House of the Temple yang merupakan “ kantor pusat “ freemason di mana di dalm gedung tersebut terkumpul semua orang dari pelosok dunia untuk menerima pengukuhan atau wisuda anggota mason yang memasuki tingkat 33. Garis tersebut akan membentuk segitiga, pentagram, dan lambang lainnya diyakini mereka mempunyai kekuatan magis.

Namun, sepertinya ada fakta baru yang saya amati, yang rasanya belum pernah saya temui pembahasannya di situs maupun buku manapun. Yaitu mengenai konfigurasi jalan-jalan raya di sebelah timur Gedung Parlemen (Capitol) yang membentuk simbol bintang daud, bintang segi enam yang digunakan pada bendera Israel. Silakan klik gambar di atas untuk memperbesar. Sementara itu, sebelah baratnya (bawahnya), juga muncul simbol Freemasonry, yang menyerupai jangka dan mistar. Apabila dibandingkan dengan logo parlemen (US House of Representatives), rangkaian simbol planologis itu itu pun jadi klop dan sebangun dengan simbol-simbol yang ada di logo parlemen. Lihatlah sebentuk bintang daud di atas kepala burung itu. Lalu kedua kakinya yang menyerupai jangka. Bahkan kedua sayapnya pun terwujudkan dalam bentuk jalan di halaman belakang gedung parlemen itu.

Bila pengamatan saya itu tidak keliru, berarti semakin nyata bahwa negara AS memang benar-benar merupakan negara yang dirancang dan dibentuk oleh pihak-pihak yang memiliki jiwa dan darah yahudi. Bila Anda lihat di wikipedia, memang sebagian besar pendiri AS beserta presiden-presidennya adalah anggota Freemason.

Semenjak Negara Amerika terbentuk hingga saat ini, lobi Yahudi memang sudah sangat kuat. Andri Kurniawan, dalam bukunya Gerakan Zionis Internasional di Indonesia (Yayasan Mujahidin, 2006) mengungkapkan :

Dalam buku yang berjudul “Cerita Bangsaku’ , Aba Eban, mantan Menteri Luar Negeri Israel, merinci pengaruh Yahudi di Amerika Serikat: “Sepanjang sejarah Yahudi, belum pernah terjadi kasus dominasi sebesar yang kita lihat sekarang ini di Amerika Serikat. Penyebab hal itu adalah luasnya pengaruh mereka melebihi jumlah warga yang hanya 3% dari jumlah semua penduduk disana.”

Jumlah warga Yahudi yang bermukim di Amerika Serikat hanya enam juta jiwa dan tersebar di kota-kota besar, seperti;Washington DC, San Fransisco, dan Detroit. Tiga juta dari jumlah tersebut bermukim di New York.

Dr. Valery Emilianof pernah mengadakan penyelidikan berkaitan dengan pengaruh eksistensi Yahudi pada masa pemerintahan Carter. Hasil penyellidikan itu mengatakan bahwa istri Menteri Luar Negeri AS, Cyrus Vance, adalah seorang Yahudi; Menteri keuangan, Michael Blumintal, seperti halnya Henry Kissinger, juga seorang Yahudi, istri penasihat presiden bidang keamanan nasional yang terkenal dengan ungkapan Bye…….Bye……..PLO-nya,Zeniffo Brigenski, juga seorang Yahudi; istri Menteri Pendidikan dan Kesehatan, Josep Calvano juga seorang Yahudi , dan istri penasihat Presiden,James Schellinger, pun seorang Yahudi.

Yahudi pun menguasai sebagian sistem perekonomia, sector pendidikan dasar dan tinggi, serta organisasi buruh dan tenagaprofesional. Lebih lagi sebanyak 80% anak-anak Yahudi telah berhasil menikmati bangku pendidikan perguruan tinggi.

Jumlah organisasi Zionis di Amerika telah mencapai sekitar 340 buah dan setiap warga Yahudi diwajibkan menjadi angggota salah satu dari porganisasi itu. Melalui organisasi tersebut, kita dapat menyaksikan persatuan yang sangat erat sehingga tampak Yahudi miskin yang duduk bersebelahan dengan Yahudi Milliuner. Jelasnya, mereka betul-betul bekerjasama dalam hal kebatilan. Titik kulminasi dominasi Yahudi di Amerika Serikat ketika mereka berhasil mengantarkan Franklin Roosevelt ke jenjang kursi kepresidenan di Gedung Putih.

Pengaruh Yahudi di Amerika Serikat sudah sedemikian besar. Mereka sangat piawai melakukan berbagai lobi pada posisi sangat vital, seperti di Gedung Putih, Dewan Senat, Pentagon, dan instansi- instansi pemerintah Amerika Serikat. Dengan demikian, Amerika Serikat memiliki dua bentuk pemerintahan sekaligus, yaitu pemerintahan boneka yang terdiri atas Presiden, wakil Presiden, dan Dewan Kongres, serta pemerintahan Yahudi yang mendalangi pemerintahan boneka. Itulah yang menyebabkan mengapa bantuan materi, militer, dan dukungan moral Amerika mengalir ke Israel. Karena itu, dengan leluasa Israel maencaplok Palestina, menganiaya kaum muslimin dan menyebarkan konsep sesatnya.


Sementara itu, Herry Nurdi dalam bukunya Jejak Freemason & Zionis di Indonesia (Cakrawala Publishing, 2005), juga mengulas lobi Yahudi di era 90-an hingga saat ini :

Salah satu cara yang digunakan sebagai senjata oleh lobby yahudi untuk mempengaruhi kebijakan Amerika adalah lewat dana yang sering mereka sebut sebagai bantuan pemilihan. Pada tahun 1991, salah seorang senator yang menyetujui Perang Teluk adalah Senator Harry Reid dari Nevada. Tahun 1986, Harry Reid diberitakan pernah menerima dana sebesar 155.590 dari lobby ke Israel untuk aksi promosi pemilihan dirinya sebagai anggota senat. Atas dasar itu pula lobby Israel pada saatnya meminta balas budi dengan sedikit aksi mendukung rencana Perang Teluk. Namun Harry Reidl dalam terbitan yang sama menolak anggapan bahwa suara yang diberikannya berkaitan dengan dana yang pernah ia terima.

Harry Reid hanya satu dari sekian banyak petinggi negeri Amerika yang telah terjerat jaring lobby Israel. Dalam banyak kasus, kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika sering kali dibuat di Tel Aviv ketimbang di Washinton.
Di zaman Bill Clinton, pengaruh lobby di tubuh pemerintahan Amerika tambah menguat dengan hadirnya Madeleine Albright, perempuan berdarah Yahudi yang menjadi menteri luar Negeri Amerika. Hampir seluruh kebijakan Amerika untuk timur tengah berwarna anti Arab, termasuk untuk Irak. Dan di zaman Madeleine Abright pula Amerika memutus hubungan Iran.

Di zaman George Walker Bush, jeratan Israel lebih akut lagi pada negara adi daya negara ini. Pada masa awal kepemimpinan Bush, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon belum-belum mengisyaratkan bahwa Amerika telah menjadi boneka Israel.
Dalam pernyataannya yang dikeluarkan tanggal 3 Oktober 2001, Sharon benar-benar menandaskan hal tersebut. “Setiap kali kita berbuat sesuatu Amerika selalu berkata ini, itu dalam komentarnya. I want to tell you something very clear: Jangan khawatir tentang tekanan Amerika atas Israel. Kita, rakyat Yahudi, justru telah mengontrol Amerika, dan Amerika tahu hal itu, “tegas Sharon.

Dan bisa jadi, Bush telah tersandra oleh kekuatan Israel di Amerika. Asumsi bahwa Bush telah tersandra semakin kuat ketika menengok perolehan suara yang di raupnya saat pemilihan presiden tahun silam. Lebih dari 20% suara yang berhasil d menangkan oleh Bush adalah pemilih Yahudi Amerika. Perolehan suara itu pula yang membuat Bush, mau tidak mau menyusun kabinet yang di penuhi dengan orang-orang berdarah Yahudi atau yang mempunyai hubungan yang kuat dengan lobby Israel.

Dalam kabinet Bush tak kurang duduk 21 orang yang punya hubungan kuat dengan Israel. Bahkan ada tujuh punggawa utama yang punya koneksi kuat pada Israel yang sering di sebut The Magnificent Seven. Salah satu dari tujuh orang itu adalah Condoleeza Rice yang berdarah Yahudi tulen dari keluarga Semichah dan Paul Wolfowitz, mantan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, kini telah menempati pos barunya sebagai Direktur Utama Bank Dunia bahkan, Paul Wolfowitz disebut-sebut sebagai idiologi setiap kebijakan Amerika, untuk Timur Tengah dan juga masalah-masalah terorisme.

Hampir setiap posisi strategis diduduki orang-orsng Yahudi, lalu terbuktilah kekhawatiran para pendiri dan peletak batu pertama Amerika. Dalam sebuah pidatonya, suatu ketika George washington mengisyaratkan betapa bahaya kekuatan Yahudi mengancam Amerika.”Mereka (Yahudi) bekerja sangat efektif melawan kita, lalu menjadi dari angkatan bersenjata kita. Mereka ratusan kali lebih berbahaya dari kemerdekaan kita … Mereka akan menjadi musuh dari kebahagiaan Amerika, “ujar Washington.

Pernyataan George Washington tersebut di benarkan oleh Benjamin Franklin yang mengatakan dengan tegas, ancaman Yahudi ini. “Saya sepenuhnya setuju dengan pernyataan Jendral Washington bahwa kita harus melindungi negar yang masih mudah ini dari musuh yang datang dari dalam. Dan ancaman itu, para gentelman, adalah Yahudi. Di negara mana saja jika Yahudi bermukim dalam jumlah yang sangat besar, moral selalu berada pada titik paling rendah… lebih dari 1700 tahun kaum Yahudi memegang kepercayaan mereka dengan susah payah dan terbuang dari tanah yang disebut sebagai milik mereka Palestina. Mereka ini vampire, dan selayaknya vampire selalu ingin menghisap darah…”tandas Benjamin franklin. Pernyataan Franklin ini bisa ditelusuri dalam dokumen pembetukan Konvensi Konstitusi Philadelphia. Seorang delegasi dari South Carolina, Charles Cotesworth Pinkney mencatat dalam diarynya pernyataan Franklin yang dibuat tahun 1787 itu. Pernyataan itu pula yang kelak melahirkan sikap keras dari lobby Yahudi, terutama dari gerakan Freemasonry di Amerika. Gerakan ini akhirnya mencopot status anggota kehormatan yang pernah diberikan kepada Benjamin Franklin.

Segala kebijakan yang diambil oleh Presiden George W. Bush, bisa di telusuri dan akan berujung pada kelompok dan jaringan kerja Zionisme.


Ngeri ya ... !?

2 comments:

Anonymous said...

pemadangan dari angkasa yang sangat menarik. city planning yang matang...

Anonymous said...

Saya belum menemukan hal serupa, yang berkaitan dengan suatu gerakan/semangat, seperti halnya di Washington ini. Ada yang tau di tempat lain ?