Photobucket

Sunday, March 30, 2008

Kini, Saatnya Hadir TV Dakwah

Mencermati perkembangan penyiaran televisi nasional, kadang kita menjadi merasa sangat cemas. Betapa besar dan kuat pengaruh media yang satu ini terhadap manusia. Tayangan-tayangan hebatnya, setiap saat memborbardir pikiran dan kesadaran kita. Sayangnya, tidak semua pemilik TV Broadcasting memiliki kehati-hatian dalam memanfaatkan 'senjata yang mematikan' ini. Saat ini, TV secara umum bukan menggambarkan wajah Indonesia, tetapi lebih cenderung merupakan wajah segelintir masyarakat eksklusif (selebriti) yang secara kuat mempengaruhi dan membentuk pribadi-pribadi penonton Indonesia.

Sungguh suatu ironi. Konon lebih dari 90% penduduk Indonesia adalah Muslim. Namun hingga kini belum ada Stasiun TV yang berkonsentrasi pada penonton Muslim. Hanya sesekali saja Stasiun TV yang sudah ada menayangkan pengajian dan acara-acara Islami. Yang kemudian sesudahnya diwarnai dengan tayangan-tayangan aurat gratis dari para artis Indonesia tercinta.

Stasiun TV sendiri tampaknya masih diskriminatif terhadap tampilan para penyiar yang mengenakan jilbab. Sepanjang yang saya tahu, hanya Trans TV yang memiliki presenter berita wanita berjilbab. Di tempat lain, Sandrina Malakiano harus keluar dari bagian pemberitaan Metro TV setelah mengenakan jilbab. Apa salahnya dengan jilbab ? Bukankah itu hak asasi manusia. Cukup banyak perusahaan di Indonesia yang tidak menghargai hak asasi muslimah dalam mengenakan jilbab. Berangkat bekerja mengenakan jilbab, namun dilepas demi peraturan perusahaan saat jam kerja.

Kembali ke masalah TV. Saya rasa, 'keinginan pasar' tidak bisa dijadikan alasan dalam men-drive di-release-nya jenis-jenis tayangan yang cenderung vulgar. Dan jangan dikira pasar TV Dakwah akan sepi penonton. Perhatikan fakta ini :
1. Lebih 90% penduduk Indonesia adalah Muslim.
2. Jumlah jamaah haji terus membengkak dari tahun ke tahun. Artinya, orang yang serius dalam Islamnya terus bertambah. Kalo nggak serius, nggak mungkin berusaha keras untuk mengumpulkan ONH.
3. Fenomena novel dan film Ayat-Ayat Cinta yang kebanjiran penonton, menunjukkan betapa besarnya minat masyarakat terhadap sentuhan spiritual yang Islami.

Di Malang, ada DammaTV, stasiun TV bagi umat Budha. Hebatnya, kadang-kadang DammaTV menayangkan film dokumenter/pengetahuan karya Harun Yahya. Pernahkah Anda lihat tayangan Harun Yahya di TV lain ?

Ayo, para konglomerat Muslim, bangun stasiun TV Dakwah. Insya Allah, kalian akan mendapatkan dua kebaikan, yaitu kebaikan dunia (karena penontonnya tetap banyak) dan kebaikan akhirat.

3 comments:

Anonymous said...

Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/pengetahuan_umum/kini_saatnya_hadir_tv_dakwah/

jemiro said...

tepat, saya berharap ada konglomerat muslim yang bisa berbagi dan memberikan hartanya untuk membuat stasiun televisi yang mendidik

Unknown said...

sekedar info, bahwa telah hadir bberapa tv dakwah Islam streaming spt: http://ahsan.tv
dan tak lama lagi akan hadir: dakwahtv.com