Photobucket

Thursday, August 30, 2007

Paspor dan Uang Palsu dari Isreal

Merupakan cuplikan dari novel Ketika Cinta Bertasbih, Habiburahman El Shirazy, Republika-Basmala, Maret 2007. Bagian ini saya cuplik karena memuat informasi mengenai strategi Israel. Walaupun merupakan sekedar novel, namun saya yakin, penulis tidak asal menulis. Pastilah isinya didasarkan kepada fakta yang terpercaya. Saya telah membaca yang episode 1, dan kini sedang menunggu penerbitan episode 2. Ceritanya bagus, sekelas dengan Ayat-ayat Cinta. Berikut ini cuplikan yang saya maksud.

... “Bagaimana dia bisa mendapatkan paspor-paspor ini ?” tanya Furqan lugu.

“Ya tentu saja Israel. Paspor-paspor itu ‘palsu tapi asli’.”

“Maksud kolonel dengan ‘palsu tapi asli’ bagaimana ?”

“Paspor itu sesungguhnya palsu. Karena yang mengeluarkan bukan negara asalnya tapi yang mengeluarkan sebenarnya adalah Mosad Israel. Tapi asli, artinya bahkan negara aslinya pun akan mengakui itu asli. Sebab tidak bisa dibedakan dengan yang asli. Jenis kertasnya sama. Semuanya sana. Kau harus tahu, Israel memiliki semua jenis kertas yang digunakan untuk membuat uang di seluruh dunia. Juga memiliki semua jenis kertas yang digunakan untuk membuat paspor di seluruh dunia. Israel juga memiliki teknologi untuk membuat uang dan paspor yang sama persis dengan yang ada di seluruh dunia. Inilah rahasia yang berhasil kami kuak. Maka kita harus hati-hati. Dengan membuat uang palsu, tapi benar-benar tidak bisa dibedakan dengan yang asli, Israel bisa merusak ekonomi suatu negara. Krisis Asia Tenggara dalam analisis kami tak bisa dilepaskan dari rekayasa Israel.”

Kolonel Fuad memberikan penjelasan panjang lebar. Furqan jadi sangat mafhum. Jika untuk membuat paspor di seluruh dunia adalah begitu mudah bagi Mosad Isreal, maka untuk sekedar mengetahui identitas dirinya dan membuka kamar hotelnya bukanlah pekerjaan susah.

2 comments:

Anonymous said...

Ternyata di Buku 2 cerita kolonel Fuad belum tentu benar, dan sayangya sang penulis tidak menjelaskan lebih detil mengenai kejadian itu.

M. Fuad Hasan (Andi S) said...

Tapi kenyataan juga di tahun 2010, Israel memalsukan paspor para pelaku pembunuhan petinggi HAMAS, Mahmud Al Mabhuh di Dubai.