Photobucket

Thursday, June 7, 2007

Tantangan Para Mualaf

Dari dulu, saya begitu kagum dengan para mualaf. Yang menjadi kekaguman saya adalah semangat mereka yang membara untuk mencari kebenaran. Kami, yang Islam karena keturunan, sering tidak/kurang memiliki semangat mencari kebenaran seperti halnya saudara-saudara kami yang mualaf. Kadang, semangat mencari kebenaran itu baru muncul setelah kami mulai menua. Karena sadar bahwa kami belum punya cukup bekal untuk mati, sementara jatah hidup di dunia semakin berkurang.

Setiap ada kisah-kisah mualaf di majalah-majalah, pasti menjadi artikel pertama yang saya baca dahulu. Sampai-sampai, saya juga mengoleksi buku-buku yang mengisahkan petualangan para mualaf.

Dari beberapa kisah yang saya baca, saya simpulkan bahwa ternyata memang cukup berat tantangan seorang mualaf. Mulai dari dikucilkan keluarga, dibenci kawan-kawan lamanya, dihujat mantan "ustad" nya, dan lain-lain. Bahkan tidak jarang masih dicurigai dan dibenci oleh sesama Muslim, karena dianggap kepindahan agamanya hanya sementara dan berpura-pura. Yang saya sebut belakangan ini mungkin tantangan terberat bagi mualaf setelah dikucilkan keluarga. Kadang membuat frustasi sang mualaf dan berbalik menjadi kebencian kepada Saudara seimannya.

Di lain pihak, rasa benci dan curiga dari sebagian Saudara Muslim ini, sangat mungkin dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman buruk para Muslimin ketika menghadapi para pejuang salib alias misionaris. Di Malang, akhir tahun lalu ada sebuah persekutuan di sebuah hotel, yang sangat menghina umat Islam. Orang-orang Nasrani, dengan mengenakan pakaian Muslim, yang laki2 berkopiah & sarung, yang perempuan berkerudung dan berjilbab, berkumpul di sebuah hall hotel, untuk mendengarkan ceramah yang isinya menghujat dan mengutuk Islam. Silakan lihat cuplikan videonya di http://www.youtube.com/watch?v=Izc2yoeE-hQ . Sebetulnya ada bagian di mana para jemaah menginjak-injak Al Quran, namun tidak ditampilkan di video itu.

Pernah juga diketemukan di Malang baru-baru ini, ada orang yang mengaku-ngaku ikut pengajian di sebuah masjid, yang ternyata dia adalah anggota "intel" misionaris. Yang setelah dikorek, ternyata dia memiliki link dan dokumen rencana operasi yang cukup mengejutkan.

Dua minggu lalu, rumah saya didatangi dua anak muda kakak adik (sekitar 25-27 th), mungkin anggota kumpulan pemuda suatu jemaah gereja. Kebetulan saya sedang mandi, sehingga dia hanya bertemu dengan istri saya. Ternyata dua anak ini berupaya berdakwah tentang ajaran "keselamatan" kepada istri saya yang jelas2 berjilbab. Dan ternyata, tetangga2 saya yang lain juga dikunjungi oleh 2 anak ini. Masya Allah...

Jadi, maafkan kami, apabila ada Saudara-saudara kami, yang setelah mengalami pengalaman buruk seperti itu, kemudian khilaf, menggeneralisasi masalah, dan menyimpulkan bahwa mualaf itu kemungkinan adalah mata-mata para misionaris.

Mungkin, sebaiknya para mualaf lebih dalam lagi dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan Saudara-saudara Muslim lainnya, tanpa harus memandang warna kulit dan ukuran-ukuran lainnya. Barangkali kami perlu juga mengadakan pengajian bersama yang mengundang para anggota organisasi mualaf. Saya yakin, pada akhirnya para mualaf akan menemukan bahwa ternyata lebih banyak Saudara Muslim yang menyayanginya.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS Hujurat : 13)

Gabung ke milis : Mualaf Indonesia

12 comments:

Anonymous said...

Nice blog.

Btw template blog ini bagus. Boleh tahu gak dapat download darimana ?

M. Fuad Hasan (Andi S) said...

Template standard di blogger.com. Anda buat blog melalui blogger.com, & pilih template-nya di situ.

Anonymous said...

Blogger.com cm nyediakan Thisaway (Rose). Yg template 2 kolom Thisaway (blue) spt blog ini gak ada.

Anonymous said...

Yup sudah ketemu. Ternyata ada di Pick New Template. Thanks ya.

Anonymous said...

Assalamualaikum wr. wb.
mohon maswandi bisa membahas tentang artikel berikut ini, soalnya saya gelisah kalo membacanya, berikut linknya :
http://www.speedytown.com/forum/garamdunia/topic.php?id=28

terimakasih
wassalamualaikum wr wb

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
M. Fuad Hasan (Andi S) said...

Wa'alaikum salam ya anonymous,

Sebetulnya, kisah yang ada di link tersebut dikutip dari http://www.answering-islam.org/Bahasa/main.html, di mana situs tersebut dikategorikan sebagai situs sesat. Lihat posting saya berjudul Situs Sesat Berkedok Islam.

Kemudian, didalamnya terdapat sangat banyak kejanggalan dan kedangkalan argumen. Orang yang telah mendalami dan memahami Islam seperti tokoh dalam kisah itu, semestinya tidak akan terkejut-kejut ketika mendengar pernyataan-pernyataan yang sumbernya tidak jelas. Seorang Muslim pencari ilmu sejati, tentu telah sangat paham bagaimana Al Quran dan Hadits itu dijaga dan diverifikasi dengan sedemikian telitinya. Bagaimana para ulama salaf dengan metodologi yang sangat teliti telah mampu memisahkan beratus-ratus ribu hadits palsu dan lemah, dan menyisakan beberapa ribu hadits sahih yang terpercaya.

Muslim yang telah memahami kenyataan ini, tentu tidak akan sembrono untuk dengan sangat mudah mempercayai sebuah buku Fa'firu Il'lallah dari "kiyai".

Di dalam buku sang "kiyai" itupun terdapat materi-materi yang sebenarnya merupakan hadits sahih yang dipelintir dan diputarbalik. Sangat mustahil bila Si Hamzah yang sudah mengenal hadits2 dengan baik (16 tahun di perguruan Islam)tidak mengenali cerita sang "kiyai" sebagai hadits Bukhari-Muslim yang dipelintir, dan langsung percaya begitu sahaja. Seperti seorang anak yang telah 16 tahun diasuh oleh orangtua kandungnya, kemudian suatu hari bertemu dengan seseorang yang berkata, "Nak, sebenarnya akulah orangtuamu." Lalu si anak tadi langsung percaya begitu saja. Lucu jadinya.

Saran saya, bila Anda serius mencari kebenaran, perbanyaklah membaca Al Quran, Tafsir, Hadits, dan bandingkan dengan Alkitab dan referensi-referensi buku Kristen, Insya Allah nanti lama-lama akan mendapat kemantapan.

O ya, silakan klik juga beberapa link ke situs kristologi yang ada di blog ini.

Wassalamu 'alaikum

Anonymous said...

Assalamualaikum wr. wb.
saya membaca mengenai kesaksian orang2 yang melihat alam maut dan surga di web

http://www.hidupkekal.com/ dan http://www.spiritlessons.com/

gimana tanggapan anda,sungguh mengerikan klo saya sesat, tidak ada ampunan lagi, apakah ini juga web sesat, tolong dipelajari lagi supaya jangan kita sesat.

terimakasih
wassalamualaikum wr wb

M. Fuad Hasan (Andi S) said...

@ Anonymous,

Maaf, Anda tidak terlihat seperti orang yang yang sedang mencari kebenaran. Tetapi lebih terkesan seperti orang yang menumpang promosi ajaran nasrani melalui blog ini. Apalagi Anda menggunakan nama anonim. Semoga saya salah...

BTW, saya akan tanggapi komen Anda .

Muslim hanya tunduk pada ajaran yang ada di Al Quran dan Hadits. Apa yang ada di dalamnya sudah merupakan hukum yang sempurna. Tidak ada koreksi dan penambahan lagi terhadap hukum-hukum yang telah ditetapkan di dalamnya.

Terhadap kisah-kisah ghaib yang terjadi sesudah masa Nabi, bila bersesuaian dengan yang ada dalam Al Quran dan Hadits, maka bisa/boleh dipercayai. Namun bila tidak bersesuaian dengannya, maka wajib ditolak. Mengapa ?

Manusia tidak diberi pengetahuan tentang ruh (dan hal2 ghaib), kecuali hanya sedikit saja (QS 17:85). Sementara jin dan malaikat relatif lebih menguasai alam ghaib. Maka ketika manusia dimasukkan ke dalam alam ghaib, kita masuk ke negeri yang sama sekali asing. Kita tidak tahu bagaimana budaya negeri asing itu. Kita tidak tahu mana jin dan mana malaikat. Mana jin yang benar, dan mana jin yang nipu. Dan karena kita nampak seperti orang bodoh di negeri ghaib itu, maka jin bisa saja seenaknya membohongi kita. Mereka bisa saja ngaku-ngaku sebagai malaikat, nabi, dan lain-lain. Dan dengan segala kemampuannya, jin bisa memanipulasi pandangan dan pendengaran kita.

Adapun kisah yang ada di situs yang Anda tunjukkan, adalah kisah ghaib yang tidak sesuai dengan yang ada dalam Al Quran dan Hadits, maka wajib ditolak. Apalagi dalam Perjanjian Baru, Roma 3:7, Paulus berkata : "Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?" Yang berarti, boleh-boleh aja berbohong, asalkan 'kemuliaan Allah' bertambah. Maka bisa saja cerita ghaib tadi hanya cerita bohong. Yang penting kemuliaan 'Allah' semakin bertambah.

Bila Anda serius mempelajari Islam, Insya Allah dapat dengan mudah membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Wallahu a'lam.

Anonymous said...

Hadirilah Pengajian Mualaf di Manajemen Ustad Jefri Al Bukhori....


Apa itu Islam, Mengapa Kita Memilih Agama Islam, Mau Masuk Islam Secara Kaffah ?

Datang aja ke Pengajian Mualaf Hari Jum'at, tgl 22 Februari 2008 Jam 19.00 WIB (Isya Berjamaah) di Kantor UJE Centre Jl. Radio Dalam Raya No. 9D (Samping Showrom BMW) Jakarta Selatan, Telp 021-7395178, 7262173/08561087006 ijar.

Insya Allah pengisi acaranya Ustadz Koko Liem SQ, Hp 0816556089 sebagai Pembina Pengajian Mualaf & Para Ustadz Mualaf Lainnya.

Bagi teman-teman yang datang harus mengisi biodata dibawah ini :

1. Nama :

2. Alamat :

3. Telp/Hp :

Setelah di isi biodatanya langsung kirim ke email mualaf@ujecentre.comAjak Keluarga, Sodara & Teman ke Pengajian Mualaf UJE Centre.....


Website UJE di :www.ujecentre.com

Anonymous said...

Ada yang sudah liat www.pengajian.com?

elfan said...

Tantangan terberat dalam hidup kita adalah 'pengaruh' lingkungan keluarga kita sendiri. Usaha mencoba keluar dari pengaruh lingkungan harus didukung dengan kemampaun ilmu yang benar-benar kita yakini. Seorang mualaf, beliau sudah melampaui masalah yang berat ini, karena itu dia menemukan keyakinan 'Islam' berdasarkan atas 'ilmu'-nya yang telah dianugerahi Hidayah dari Allah SWT. Sangat mulia, pantaslah balasan Allah SWT, surga. Insya Allah

Sebaliknya kita, yang lahir di lingkungan kaum Muslim, sering mengabaikan 'kebenaran' agama kita, Islam itu sendiri. Akan lebih baik, jika keyakinan dan iman pada Islam kita didukung juga dengan kemampuan ilmu yang juga dianugerahi hidayah Allah SWT.